InterMitraNews.com
TOMOHON – PLN Unit Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Sulawesi, melalui Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Sistem Minahasa, menerima kunjungan dari Tim German Agency for International Cooperation (GIZ). Kamis (06/06/2024).
Kunjungan ini bertujuan untuk menggelar diskusi teknik mengenai peran dan potensi Energi Baru-Terbarukan (EBT) di sistem ketenagalistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo.
Jarot Setyawan, General Manager PLN UIP3B Sulawesi, menyatakan bahwa diskusi ini sejalan dengan upaya Pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060.
“PLN sebagai penggerak pemanfaatan EBT di Indonesia terus berbenah dan berinovasi memberikan pelayanan listrik bersih ke semua lapisan masyarakat. Kehadiran GIZ di Sulawesi kali ini memberikan insight yang luar biasa kepada PLN untuk kelangsungan pasokan listrik bersih berbasis EBT,” ungkap Jarot.
Selain itu, Jarot menjelaskan bahwa potensi pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Rooftop menjadi fokus utama dalam diskusi ini.
“Ini merupakan opsi yang perlu dikaji dan dipelajari lebih lanjut pengembangannya di sistem ketenagalistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo,” tambahnya.
Furqan Idris, Manager UP2B Sistem Minahasa, juga mengapresiasi kunjungan dari GIZ.
“Antusiasme peserta diskusi menjadi bukti bahwa EBT adalah permata yang perlu diasah terus untuk nantinya bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Semoga kolaborasi positif ini menjadi angin segar bagi PLN sebagai lokomotif transisi energi di Indonesia. Diharapkan ini menjadi titik balik kemajuan pemanfaatan energi listrik berbasis EBT di Sulawesi khususnya yang mana saat ini bauran energi EBT di Sulawesi sudah mencapai 45,78%,” ujar Furqan.
Dalam lawatannya, GIZ juga menyempatkan diri melihat langsung PLTS Likupang milik PLN. Christoph Luerssen, PhD, Project Director REEP2, menyampaikan ucapan terima kasih kepada PLN atas kesempatan untuk berbagi ilmu dan pengalaman terkait energi EBT.
“PLN sebagai salah satu perusahaan besar di sektor energi listrik yang sudah memanfaatkan energi EBT selama puluhan tahun tentunya akan terus berpacu dengan kemajuan teknologi untuk menyajikan energi listrik yang bersih dan berkualitas kepada para pelanggannya. Tak hanya itu, isu global terkait perubahan iklim juga menjadi perhatian semua negara. Kami harap PLN dan GIZ bisa terus menjalin kerjasama yang positif di bidang energi untuk mendukung tercapainya Net Zero Emission di tahun 2060,” tutur Christoph.
Jarot menambahkan bahwa kunjungan GIZ ke UP2B Sistem Minahasa ini menandai langkah awal dari rangkaian program kerjasama yang lebih luas antara Indonesia dan Jerman dalam bidang energi.
“Kedua belah pihak optimis bahwa kerjasama ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat di Sulawesi Utara dan Gorontalo, serta menjadi model bagi pengembangan sistem kelistrikan di wilayah lain di Indonesia,” tutup Jarot.
*Fian Hingide