Kabupaten Minahasa Siapkan Diri Hadapi Hujan Lebat dan Angin Kencang

InterMitraNews.com

Bacaan Lainnya

MINAHASA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Provinsi Sulawesi Utara telah mengeluarkan peringatan mengenai potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Minahasa dalam beberapa hari ke depan. Senin (15/01/2024).

Berdasarkan data yang dikeluarkan pada periode Senin hingga Minggu (15-21), wilayah ini berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat.

Penjabat (Pj) Bupati Minahasa, Dr Jemmy Stani Kumendong MSi, melalui siaran pers yang disampaikan oleh Kadis Kominfo, Maya Kainde SH MAP, pada Sabtu (15/1/24), memberikan himbauan penting kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap cuaca ekstrem yang dapat terjadi.

“Warga yang tinggal di dataran tinggi, lereng gunung, bantaran sungai, dan dataran rendah diminta untuk selalu berhati-hati. Jauhi pepohonan yang berpotensi patah atau roboh,” imbau Bupati Kumendong.

Maya Kainde menekankan pentingnya kewaspadaan bagi warga yang sedang melakukan perjalanan, baik dengan kendaraan maupun pejalan kaki. “Intinya, kita selalu waspada terhadap cuaca ekstrem sekarang ini,” imbuh Kainde.

Kepala Badan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa, Lona Wattie SSTP MAP, meminta kepada pemerintah kelurahan dan desa agar segera mengambil langkah-langkah preventif jika terjadi bencana alam. “Jika terjadi bencana alam, segera laporkan ke pemerintah daerah atau langsung laporkan kepada BPBD, supaya secepatnya bisa ditindaklanjuti,” pintanya.

Wattie menambahkan bahwa jika terjadi bencana, pemerintah desa dan kelurahan perlu segera mendata semua kerusakan yang terjadi, termasuk korban, serta kebutuhan darurat, dan melaporkannya. Beberapa wilayah di Kabupaten Minahasa telah diidentifikasi sebagai rawan bencana, seperti Atep, Temboan, Noongan (terutama gunung potong), Kawangkoan Utara, Tombariri jalan trans, Pineleng desa Kali, dan Warembungan yang rawan longsor. Wilayah rawan banjir meliputi Tombariri, Mandolang, Tondano Kiniar, Kakas barat, Sonder, Tataaran, dan Rinegetan.

Wattie juga memperingatkan adanya potensi angin puting beliung, terutama di dataran rendah seperti Papakelan, Touliang Oki, Remboken, dan sekitaran danau Tondano serta pantai selatan. “Puting beliung juga bisa terjadi di dataran tinggi, jadi kita tidak boleh lengah,” tambahnya. Gelombang pasang, pada umumnya, terjadi di Kecamatan Tombariri dan Rumbia Kecamatan Langowan Selatan.

Masyarakat diharapkan untuk tetap tenang dan mematuhi petunjuk serta informasi yang diberikan oleh pemerintah dan BPBD guna meminimalkan risiko dan kerugian akibat cuaca ekstrem yang dapat terjadi.

*Vincent Lengkong

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *